Muaz Taizar Basalamah

Pers merupakan salah satu pilar demokrasi yang memiliki peran strategis dalam menyuarakan kebenaran, mengawal pembangunan, serta menyampaikan informasi yang jernih dan mencerahkan kepada masyarakat. Namun, peran besar itu hanya bisa dijalankan bila kita, para wartawan, berpegang teguh pada dua hal yang sangat mendasar: profesionalisme dan integritas.

Profesionalisme berarti kita bekerja sesuai dengan standar etika jurnalistik, menguasai teknik peliputan, menulis dengan akurat, berimbang, dan selalu melakukan verifikasi. Sementara integritas menuntut kita untuk jujur, tidak tergoda oleh kepentingan sesaat, serta menempatkan kepentingan publik di atas kepentingan pribadi maupun kelompok.

Di tengah derasnya arus informasi digital dan media sosial, tantangan kita semakin besar. Batas antara fakta dan opini semakin kabur, hoaks bertebaran, dan tekanan dari berbagai pihak seringkali datang menghampiri. Dalam kondisi seperti ini, integritas adalah benteng terakhir kita. Tanpa integritas, pers hanya akan menjadi alat, bukan lagi pilar demokrasi.

Oleh karena itu, saya mengajak seluruh anggota PWI Bitung untuk terus meningkatkan kapasitas diri melalui pelatihan, diskusi, serta pembelajaran berkelanjutan. Mari kita jadikan organisasi ini bukan hanya sebagai wadah berkumpul, tetapi juga sebagai rumah belajar, tempat berbagi pengalaman, sekaligus benteng menjaga marwah profesi wartawan.

PWI Bitung berkomitmen untuk selalu menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik dan Undang-Undang Pers, sekaligus memperkuat sinergi dengan pemerintah, aparat penegak hukum, serta seluruh pemangku kepentingan. Dengan profesionalisme dan integritas, kita tidak hanya menjaga kepercayaan masyarakat, tetapi juga berkontribusi nyata dalam pembangunan daerah, bangsa, dan negara.

Mari kita terus berkarya dengan hati, bekerja dengan niat tulus, dan menjadikan karya jurnalistik kita sebagai cahaya yang menerangi masyarakat.

Ketua PWI Bitung

Muaz Taizar Basalamah